Thursday, May 26, 2011

HAL-HAL YANG MENGOTORI AQIDAH

Oleh: LAILA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Melihat kondisi yang serba global saat ini, islamlah yang menjadi hukum utama dalam segala pemutusan masalah, baik yang bersifat ukhrowi maupun duniawi.Islam sebagai agama “Rohmatillil’alamin” harus dijadikan sebagai tolak ukur untuk menghadap segala permasalahan mengenai tingkah laku ataupun etika yang telah terjadi dalam suatu masyarakat.Agama sebagai pedoman dan petunjuk manusia untuk lepas dari jurang kebinasaan.
Dengan berkembangnya zaman secara luas ataupun semakin bebas, akhirnya tingkah laku manusia juga semakin bebas dan jauh dari agama.Adab etika dan tingkah laku manusia sudah tak diperhatikan lagi sehingga kemaksiatanlah yang terjadi. Dalam hal ini hal-hal yang mengotori akhlak itu terjadi karena sifat dan tingkah laku manusia itu sendiri, maka hubungan antara akhlak manusia dan etika-etikanya itu merupakan suatu hal yang berkaitan dengan perintah dan ajaran dari allah.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dikaji dan dipelajari dalam makalah ini adalah “Apakah adab dan etika bisa mengotori akhlak pada diri manusia”????.

C.    Tujuan
Berangkat dari rumusan masalah tersebut, tujuan yang diinginkan penulis makalah ini adalah:
a)      Agar pembaca mengetahui tentang pentingnya akhlak.
b)      Agar pembaca mengerti bagaimana sikap dan adab seseorang dalam berperilaku.
c)      Agar pembaca mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi akhlak.

D.    Metode Penulisan
                Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah pengumpulan data dari berbagai sumber buku dan informasi yang disertai dengan analisis data, guna untuk mendapatkan data yang aktual dan valid.Sehingga penulis menjabarkan permasalahan yang diangkat dalam makalah ini.Setelah mendapatkan semua data tersebut, penulis mencoba menganalisis semua sumber data kemudian menuangkan atau menguraikan data tersebut secara terperinci sehingga pembaca dapat memahami isi dari makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tauhid Sebagai Aqidah
                Aqidah dalam islam sering disebut dengan tauhid. Ajaran ketauhidan disebut monotoisme, sejarah perkembangan aqidah islam sudah ada sejak zamannya adam. Sesungguhnya islam menolak teori evolusi tentang asal usul agama dari Oh Darwik Dkk.
                Aqidah islam sebagai ilmu tauhid yang muncul pada abad ke 3 Hijriyyah, bukanlah suatu hasil penemuan berdasarkan emperis eksperimen, akan tetapi ia merupakan hasil panggilan para ulama’ dari isi yang tersirat dan tersurat dalam Al Qur’an dan Al Hadist. Keyakinan akan adanya Allah merupakan bagian dari hidup manusia yang mana selalu diikuti dengan percaya kepada
                malaikat, kitab, rasul, hari kiamat dan takdir (rukun iman). Dalam konsep itulah lahirlah ibadah manusia mengabdikan dirinya dengan ibadah sebagai jalan untuk memperdalam keimanan.
                Tidak ada seoarangpun yang dapat menilai tinggi rendahnya keimanan seseorang akan tetapi yang menjadi indicator keimanan seseorang dengan melihat sikap dan tingkah lakunya, aqidah yang dimiliki yang tertanam di dalam hatinya. Bila ketauhidan tertanam dalam jiwanya diikuti dengan amal ibadah dan ditunjang dengan sikap yang mencerminkan nilai-nilai ketauhidan maka itulah orang yang dinamakan muttaqin.
                Bila keimanan seseorang benar-benar tertanam dalam jiwanya maka itu akan menjadi kekuatan bagi manusia itu sendiri. Sehingga hatinya tidak mudah terkotori oleh akidah akidah yang sudah tidak murni.Dengan tauhid terisilah hati seseorang dengan mengakui dan percaya adanya dzat yang maha esa.

B.  Hal-hal yang Mengotori Aqidah

üSyirik adalah dosa yang tidak akan terampuni, syirik menyekutukan Allah adalah hal yang harus dihilangkan. Paham ini telah ada sejak zaman nabi SAW yaitu yang terjadi pada paman nabi Abi Thalib dalam islam selalu mengajarkan tentang keimanan. Syirik adalah suatu paham yang mana orang yang musyrik telah terlaknat sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An Nisa’ ayat 116.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa orang musyrik orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu dan dia (Allah) akan mengampuni dosa-dosa selain ia, bagi barang siapa yang syirik yaitu mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka betul-betul dia telah sesat.
Allah sangat murka kepada orang musyrik sehingga apa saja yang mereka kerjakan Allah tidak akan memberinya pahala, agama lama banyak yang mirip agama syirik seperti agama majusi yang ada di negeri Persia adalah agama syirik, mempercayai tuhan lebih dari satu yaitu tuhan gelap dan tuhan terang. Orang hindu mengakui adanya tuhan brahma, wisnu dan siwa begitu halnya dengan agama lain selain islam.

                Tidak akan pernah masuk surga orang-orang yang syirik, neraka jahanam adalah tempatnya. Seseorang yang mengaku Islam tapi ia enggan menyambah Allah dan menyekutukan Allah dialah oranangit meg yang musyrik. Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang ta’at yaitu syurga. Kita tengok ke zaman dahulu (orang arab jahiliah). Mereka menyembah benda-benda mati seperti batu, ada juga yang menyambah pohon besar.Mereka menganggap semua itu adalah Tuhan yang mampu memberikan pertolongan.Bahkan mereka beranggapan bahwa bintang di langit mempunyai Tuhannya sendiri-sendiri.
Pada umumnya di era yang modern ini perbuatan syirik di tunjukkan dengan hal-hal yang baru atau modern pula.Misalnya, dalam bidang teknologi. Orang tidak dapat hidup tanpa teknologi, contoh kecilnya adalah HP. Setiap waktu dan setiap saat selalu menenteng Hp bahkan hendak menunaikan sholat lebih mengutamakan Hp. Orang percaya bahwa Allah maha tinggi dan maha sempurna.tetapi mereka masih menomer duakan. Setiap orang beriman harus merasa terpanggil untuk membetulkan aqidah yang salah ini sehingga harus meningkatkan keimanan kita dan dakwah.Jalan dakwah tadi hanya bisa dengan tulis menulis, radio dan lain-lain.Cara berpakaian santun dan berucap sopan juga merupakan dakwah. Ke Esaan tuhan yang menjadi inti dari agama tauhid seperti dalam firmannya, dalam surat Al-Ikhlas: 1-4 “ katakanlah bahwa Allah itu satu……”.
Paham syirik bukan menyangkut I’tikat  tetapi amaliyah bersihkan diri dari paham syirik. Didalam al- alquran hal- hal yang termasuk syirik itu antara lain:
·         Berhakim pada taqhut
Memutuskan suatu perkara atau sengketa dengan hukum buatan manusia bukan dengan al- quran dan hadist Rasullulah(ibid hal 11)
·         Memakai jimat (tamimah)jimat ini biasanya di pakai di leher, tangan ataupun sebagai ikat pinggang hal ini di lakukan dengan tujuan agar mendapat keselamatan atau terhindar dari bahaya
·         Minta berkah pada benda mati
Benda yang di gunakan biasanya yang berukuran besar misalnya batu dan pohon hal ini di lakukan dengan memakai sesaji dengan tujuan meminta berkah

·         Bersumpah dengan selain Allah
Seperti dalam hadist nabi, hadits dari Ibnu Umar Ra:rasullulah SAW besabda  jangan kamu bersumpah dengan bapak-bapakmu dan barang siapa yang bersumpah Allah,maka hendaklah di benarkan. Barang siapa yang bersumpah dengan Allah maka hendaknya kamu ridho, karna dialah yang punya dan barang siapa yang tidak ridho maka dia bukan dari Allah.

C.     Tahayul
Tahayul merupakan cerita-cerita bohong tidak masuk akal, di hubungkan dengan aqidah yang merupakan cerita dongeng-dongeng orang dahulu.Thayul ada sejak zaman neolitikum yaitu bagi agama animiz di zaman purba.Nenek moyang kita sebanernya bertujuan baik untuk memberikan cerita-cerita kepada anak cucunya. Terutama dongeng sebelum tidur.akan tetapi dalam cerita itu membuat anak menjadi kerdil karna tidak masuk akal misalnya masalah hari kalau akan berpegian jangan berangkat pada hari selasa dan hai agama lairi sabtu, sebab. Sebab kedua hari ini adalah sial- sial. Hal ini akan menjadikan seseorang takut berpergian dihari tersebut, begitu juga dengan hal yang lainya.
Dari cerita- cerita bohong tersebut akan merusak akidah hal- hal yang seharusnya kita hilangkan untuk memperbaiki akidah kita seperti dalam firman Allah dalam surat An- nahl:105
“ Sesungguhnya orang- orang yang mengadakan kebohongan ialah orang- orang yang tidak beriman terhadap ayat Allah dan mereka itulah orang- orang pendusta.”
Untuk menghilangkan dari penafsiran yang dibuat- buat sebagai manusia yang beriman haruslah teguh pendirian dan dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil.


D.khurafat
Khurafat adalah merupakan suatu kepercayaan yaitu percaya kepada yang ghaib yang tidak berdasar pada Al- quran dan Al- hadits.Khurafat ini ada yang berasal dari agama lama. Dan ada pula dari agama lain( nasrani) dan ada pula tumbuh dikalangan umat islam sendiri.
“kehancuran berfikir itu kini telah melanda umat islam merobohkan islam dari lalu lintas kehidupan modern. Dan tahayul khurafat inilah yang membawa umat islam menyeleweng, dari akidahnya yang asli disamping itu membawa kepada jiwa materialis modern.
Hal- hal tersebut ( syirik, bidah, tahayul, dan khurafat) merupakan penyakit hati yang akan mengotori aqidah umat islam sebagai muslim yang sejati yang seharusnya diterapkan dalam hati setiap muslim dengan mengakui adanya keagungan allah. Meng Esakannya dan memuliakannya untuk menuju ke dalam ridlonya.
C. Hal-Hal Yang Memperkuat Keimanan
Setelah mengetahui berbagai hal yang dapat mengotori aqidah maka hal-hal yang harus dilakukan adalah memperdalam dan memperteguh keimanan, iman yang teguh  berakan terhindar dari hal-hal yang melemahkan iman dan aqidah. Ibnu Taimiyah dalam kitabnya membagi keimanan dalam berbagai keimanan dalam berbagai tingkatan:
v  Tingkat pertama, Iman asal beriman yaitu bagi orang-orang awam.i itu
v  Tingkat kedua, Iman ibarat yaitu orang yang melakukan rukun islam (Puasa, zakat, sholat dll)
v  Tingkat keTiga, Al Birri adalah taqwa yaitu iman yang diikuti dengan ibadah dan mencampurkan diri dalam masyarakat.
v  Tingkat ke Empat, Iman yang disebut Al ihsan yaitu iman yang diikuti dengan perasa an cinta yang mendalam kepada allah.
v  Tingkat ke Lima, Mutawakkal, inilah tingkatan iman yang tertinggi segala gerak geriknya hidup dan matinya hanya diuntungkan kepada allah semata.
Dalam aqidah Islam tak pernah lepas dari rukun iman yang enam.Untuk memurnikan kembali aqidh yang terkotori maka keimanan yang ada di dalam hati haruslah selalu tertanam.
a)      Percaya kepada Allah
Percaya kepada Allah merupakan dasar pokok bagi seluruh kepercayaan didalam islam. Percaya selain Allah didasarkan pada ketetapan/ wahyu Allah.
b)      Percaya kepada malikat
Percaya bahwa Allah telah menciptakan makhluk gaib yaitu malaikat, malaikat yang selalu taat dan patuh terhadap perintahnya
“ Sesungguhnya Allah yang maha suci dan mana tinggi itu mempunyai malaikat yang berkeliling utama sifatnya(HR-MUSLIM)
c)Percaya kepada kitab
Manusia harus meyakini adanya kitab suci, mempelajarinya serta mengamalkanya dengan baik, agar pengabdian diri terlaksana dengan baik pula dan sesuai dengan kehendak Allah.

d)Percaya kepada rasul
Allah mengutus seorang dibumi, khalifah yang membawa aturan- aturan Allah untuk disampaikan kepada manusia.
Rasul utusan Allah yang memberikan petunjuk kepada manusia untuk tetap berada dijalanya.
e)Percaya kepada hari kiamat
islam mengajarkan bahwa kehidupan sejak dari dalam arwah yaitu semenjak perjanjian antara manusia dengan Allah hingga hari setelah kehidupan.
f)Percaya kepada takdir
Allah swt didalam kitab sucinya Al- quran menyatakan bahwa tiap sesuatu yang terjadi dialam ini diciptakanya dengan takdir.
“ sesunguhnya kami telah menciptakan tiap sesuatu dengan takdir( qs Al-qomar:49)

BAB III
KESIMPULAN

Karena itu manusia harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk menjernihkan dan meluruskan akidah umat islam dan meyakinkan orang lain terhadap kebenaran agama islam.
Itulah hal- hal yang harus kita tanamkan dalam hati setiap manusia untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan, sehingga manusia tidak mudah terkotori oleh akidah yang dikenal setiap manusia pada intinya harus percaya dan menyakini adanya Allah dan berusaha untuk hidup dijalanya.

Daftar Pustaka

v    Zaini syahminan, kuliah aqidah islam, Surabaya: Al- ikhlas 1983
v    Syekh abduh Muhammad risalah tauhid Jakarta: bulan bintang. 1979
v    Hallimudin kembali kepada akidah islam Jakarta rirerka cipta 1990
v    Asmuni H.M. yusron . pengantar ilmu tuhid Jakarta: pedoman ilmu jaya 1988

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host