Thursday, May 26, 2011

PERAN ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN ANAK

oleh: Bang Toib

BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama untuk menyalurkan pengetahuan. Peranan keluarga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama kedua orang tuanya. Kedua orang tua adalah sosok yang senantiasa mendampingi dalam proses perkembangannya. Orang tua diharapkan mampu membimbing anak dan mengerti keadaan jiwanya, mengetahui apa yang sedang dirasakannya, apa yang diinginkannya sehingga sang anak mampu  tumbuh  dan berkembang secara optimal. Pengawasan dan bimbingan orang tua di rumah mutlak diperlukan karena adanya bimbingan, orang tua dapat mengawasi dan dapat mengetahui segala kekurangan dan kesulitan anak dalam belajarnya. Orang tua berperan besar dalam mengajar, mendidik, memberikan  bimbingan, dan menyediakan  sarana belajar serta memberi teladan pada anak sesuai dengan nilai moral yang berfaku atau tingkah laku yang perlu dihindari.
Dalam rangka memberikan bimbingan kepada anak, seyogyanya orang tua mengetahui cara-cara atau metode model pendampingan yang harus diterapkan dalam mendidik serta membimbing anak. Hal ini mampu dijadikan sebagai media control dalam mendampingi seorang anak. Dengan adanya control ini diharapkan anak berkembang secara optimal, berkepribadian sesuai dengan nilai moral dan menghindari perilaku yang menyimpang dari tatanan moral

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peran Orang Tua Dalam Pendampingan Terhadap Anak
          Kegiatan belajar diperlukan adanya pendampingan dari orang tua atau dan  orang lain agar semangat dalam belajarnya. keluarga sebagai tempat pertama pertumbuhan dan perkembangan sangat menentukan peranannya. Orang tua merupakan orang pertama dan utama yang mampu, serta berhak menolong keturunannya dan mendidik anaknya. Orang tua peranannya dalam keluarga dan dapat menciptakan ikatan emosianal dengan anaknya, menciptakan suasana aman dirumah sehingga orang tua/rumah merupakan tempat anak untuk kembali, menjadi contoh/model bagi anaknya, memberikan disiplin dan memperbaiki tingkah laku anak, menciptakan jaringan komunikasi diantara anggota keluarga.
Pengawasan dan bimbingan orang tua dirumah mutlak diperlukan karena adanya bimbingan, orang tua dapat mengawasi dan dapat mengetahui segala kekurangan dan kesulitan anak dalam belajarnya. Orang tua berperan besar dalam mengajar, mendidik, memberikan bimbingan, dan menyediakan sarana belajar serta memberi teladan pada anak sesuai dengan nilai moral yang berfaku atau tingkah laku yang perlu dihindari.
pendampingan dari orang tua dapat juga berperan sebagai cara untuk peningkatan disiplin terutama dalam belajarnya. Anak belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak.
pendampingan yang diberikan oleh orang tua di rumah dapat meningkatkan motivasi belajar anak selain bimbingan dari seorang guru dari la belajar, dengan motivasi yang kuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras dalam pencapaian sesuatu. Motivasi belajar yang baik diharapkan timbul dari dalam diri sendiri. (motivasi intrinsik)
Evers mengatakan bahwa "Anak didik harus mempunyai motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung. Kalau mereka mempunyai motivasi maka mereka akan menunjukkan minat, aktivitas dan partisipasi dalam kegiatan pendidikan".[1] Dari pendapat ini seorang anak apabila mempunyai motivasi yang kuat dalam belajarnya akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, akan tetapi tidak semua anak bisa mempunyai molivasi ini, banyak anak yang menjadi siswa yang dalam proses belajar kurang atau tidak mempunyai motivasi, maka diperlukan bimbingan belajar dari orang tuanya. Menurut Nio bimbingan belajar yang dimiliki meliputi;"Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah; mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar; menolong mengatasi kesulitan anak dalam belajarnya". (dalam Kartono, 1985;92). Penulis akan membahas mengawasi penggunaan waktu belajar anak dl rumah dan membantu menolong mengatasi kesulitan anak dalam belajarnya.
   Proses belajar anak perlu melibatkan peran pendampingan orang tua, karena anak masih dalam area tanggung jawab dan pemeliharaan orang tua. Dalam proses ini kedudukan orang tua sangat vital karena tugas orang tua salah satunya adalah sebagai alat control terhadap putra-putrinya. Jika suatu masalah muncul pada si anak, maka kesalahan bukan terutama pada si anak saja tetapi orang tua turut terlibat di dalamnya. Anak bukanlah orang dewasa yang memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan. Jika di bagi dalam prosentasi berkaitan dengan hak memilih, maka bayi masih 100 % dibawah pengawasan orang tua, anak berada pada 75 % pengawasan, remaja 50 %, dewasa awal 75 % (usia mahasiswa) dan dewasa matang memiliki 100 % kebebasan memilih. Oleh karena orang tua perlu terlibat dalam proses belajar anak
. Kesalahan yang sering ditemui pada orang tua adalah menyerahkan tanggung jawab penuh pendidikan pada guru di sekolah, sehingga jika anak mengalami hambatan seringkali yang dipersalahkan adalah guru sekolahnya. Guru hanya memiliki 25 % waktu bersama dengan anak, sedangkan 75 % sisanya adalah peran orang tua (keluarga). Selain itu, jika melihat sistem pendidikan saat ini seperti yang telah tersebut di atas, maka orang tua tidak bisa bergantung penuh pada pendidikan formal. Oleh karena itu perlu pendidikan pendampingan terhadap proses belajar. Di sinilah peran orang tua dalam pendampingan proses belajar anak.
Fungsi pendampingan tersebut bukan bermaksud untuk meniadakan hal-hal yang telah diperoleh anak dalam pendidikan formal, namun mendukung dan memberikan nilai kepuasan psikologis pada si anak sehingga anak lebih senang belajar, tidak mengalami kejenuhan dan meminimalkan gangguan-gangguan belajar yang bisa muncul di kemudian hari.

b. realitas pendampingan orang tua terhadap anak
Untuk mengetahui realita yang terjadi dalam kehidupan, penulis melakukan peneletian guna mendapatkan informasi tentang model pendanpingan orang tua terhadap anak-anaknya melalui wawancara. adapun informasi yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
·         Keluarga bapak panji suseno
Bapak panji suseno merupakan kepala keluarga dari istri dan kedua putranya, beliau tinggal di desa banaran sidosari kec. Salaman kab. Magelang. Istrinya bernama siti mujayanah, anak pertama bernama Nur rohim dan anak keduanya bernama rahmat fadholi. Saat ini kedua putranya masih bersekolah. Nur rahim duduk dibangku kelas dua SMP dan putra keduanya rahmat fadholi duduk di banku kelas lima SD. Bapak panji bekerja sebagai buruh bangunan dan mengurusi sawah yang ia miliki dan ibu siti juga turut mengurusi sawah suaminya.
Dalam mendampingi kedua  putranya, bapak panji dan ibu siti selalu memberikan perhatian khusus. Beliau selelu mengawasi dengan apa yang dilakukan kedua anaknya tersebut. Model pendampingan yang wujudkan dalam proses memberi bimbingan dapat dikategorikan demokratis. Namun daripada itu bapak panji sendiri memberikan batasan-batasan tertentu demi kebaikan anak-anaknya. Artinya memberi keleluasaan terhadap apa yang dikehendaki kedua putranya tetapi juga menghindari pengaruh yang kurang baik masuk dalam diri anak-anaknya. Sebagai contoh dalam segi berpakaian, bapak panji memberikan keleluasaan terhadap pilihan model pakaian yang dikenakkan anaknya selama itu tidsak menyimpang dari nilai moral.
Pendampingan yang diberikan dalam ranah spiritual, beliau selalu mengajak untuk sholat berjamaah di masjid, dan memberi ilmu tentang agama walaupun hanya apa yang ia ketahuai. Untuk selanjutnya ia memasukkan kedua putranya mengaji bersama teman-temanya di madrasah diniyah yang ada ditempat tinggalnya.
Dalam kesehariannya bapak panji dan ibu siti tidak hanya menjadikan kedudukannya sebagi orang tua, lain dari pada itu ia lebih memposisikan sebagai teman. Tujuannya agar kedua putranya menjadi lebih terbuka dengan segala sesuatu yang sedang menimpa anak-anaknya. Pendampingan yang diberikan bapak panji tidak hanya dalam ranah agama saja, dalam ranah karakter kepribadian beliau tidak henti-hentinya mengingatkan anaknya untuk beperilaku sederhana, menerima apa yang ada dalam keluarganya, serta jujur.
Walaupun status ekonomi yang tergolong menengah kebawah, bapak panji selaku sebagai kepala keluarga juga menfasilitasi kedua putranya media-media yang dapat mengembangkan potensi kedua anaknya meskipun harus banting ruling untuk mendapatkannya. Itu semua demi kebaikan anak-anaknya karena beliau berharap kedua putranya kelak menjadi manusia yang lebih dari bapaknya dan mampu membahagiakan orang tua.

Dalam ranah social, bapak panji selalu mengajak anak-anaknya silaturahim mengunjugi para kerabat. Ia memberi pengetahuan sipa saja keluarganya dan diceritakan silsilah keturunan nenek moyangnya. Tujuannya supaya mereka mengetahui siapa kerabatnya dan tidak melupakannya sehingga hubungan silaturahim tetap terjalin dan tidak putus di masanya. Selain itu, beliau member anjuran untuk belajar bermasyarakat melalui belajar khitobah, qiroah dan kegiatan kerja bhakti di desa banaran tersebut.
Bapak panji dan ibu siti bersifat terbuka terhadap kedua putranya. Hal ini diharapkan mampu dijadikan sebuah wadah bagi kedua buah hatinya untuk menyalurkan unek-uneknya, keluh kesahnya dan semua yang berhubungan dengan keadaan jiwa mereka. Sehingga tidak ada sesuatu yang ditutupi, tak ada rasa malu atau takut dalam menyampaikan suatu pendapat supaya terjalin hubungan yang harmonis antara satu dengan yang lainnya.
Seperti inilah model pendampingan yang dilakukan keluarga bapak panji terhadap kedua putranya. Dalam proses itu bapak panji dan ibu siti berusaha menjadi figure yang tepat dalam pertumbuhan dan perkembangan bsgi anak-anaknya.

BAB III
KESIMPULAN

Peranan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya kedudukannya sangat vital karena menjadi salah satu factor dalam proses tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah kepada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang diberikan kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana rumah yang aman membantu anak untuk mengembangkan dirinya untuk menuju masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
·         Drs. H. Ahmad Fauzi. Psikologi perkembangan.2008.cv pustaka: bandung.




[1] Drs. H. ahmad fauzi. Psikologi umum (bandung, cv pustaka mulia, 2008)

1 komentar:

Anonymous said...

ssssssiiippp..

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host