Wednesday, May 1, 2013

BERONTAK


Oleh: Almas-J-Akbar

Hancur, Lebur...
Hancur, Lebur...
Hancur, Lebur...
Kau berikan senyuman kepada kami,
dengan bebagai harapan yang melambung tinggi
Tak terhitung janji kau ucapkan
bebalut rasa ego berhias empati

Kau buat kami menggantungkan nasib kepadamu
Kau buat kami kecanduan akan kata-katamu
Kau buat kami terbuai akan janji manismu
Kau buat kami menyerahkan seluruh jiwa raga ke tanganmu

Hingga saatnya nanti kau pegang jiwa raga kami
Hingga saatnya nanti kami tak berdaya tanpamu
Hingga saatnya nanti kami sengsara tanpa kehadiranmu
Hingga saatnya nanti kami lebih baik mati, jika kau meninggalkan kami

kau pegang kami, kau gerakkan kami
bagaikan boneka tak berdaya mengikuti kehendak tuan
kau peras kami, kau paksa kami
bagaikan hewan ternak memenuhi kebutuhan majikan
kau geret kami, kau injak kami
bagaikan budak yang hanya bersikap tunduk

kau tertawa terbahak
menampakkan wajah bengis
dengan gigi-gigi taring menyeringai
tampak rasa puas mewarnai wajahmu

tapi...
apakah kau tak mengerti
apakah kau tak memahami
bahwa kami bukan barang mati
bahwa kami jiwa yang dapat berpikir

sepirhan-serpihan rasa dendam telah menyatu
gelombang amarah pun siap ditembakkan
lagu pemberontakan siap mangaung
manampakkan belati yang haus darah

apakah kau masih tak mengerti
bayang-bayang harapan masih di depan kami
gelora kebebasan telah menggelayuti hati
walau raga kan menjadi tumbal
tak kan menyurutkan semangat juang kami

Hancur, Lebur...
Hancur, Lebur...
Hancur, Lebur...

Sleman, 27 Maret 2013

HAMPA

Oleh: Almas-J-Akbar

Di tengah gelapnya malam...
Tanpa cahaya hanya suara...
Termenung tanpa memikirkan...
Dan hati pun tak dapat merasa...
Hanya memandang memori-memori yang mencekam...
Terbuai biasnya angan...
Mimpi pun tak dapat digenggam...
Gelap, hampa, hanya itu yang ada...
Akankah semua ini kan...
Selalu menyertai langkah-langkah...
kehidupan yang tak pasti...
Hanya ketidak berartian...
Hanya ketidak berdayaan...
Jiwa, raga melemah...
Terkurung dalam dimensi...
tanpa ruang dan waktu...
Semakin merengkuk, semakin terjepit...
hingga kebinasaan kan menanti...

Yogyakarta, 16 maret 2013

KESEPIAN DALAM RUANG DAN WAKTU

Oleh: Almas-J-Akbar

Terdiam terasa sunyi
Deras hujan menyelimuti
Tanpa cahaya yang menyemangati
Seakan hidup sudah mati

akankah semua ini
kan tetap kujalani
Melangkah tak terkendali
Hanya mengikuti arus hati

dan kuyakin semua ini
Tak kan abadi
Keancuran kan dialami
Hingga saatnya nanti

Dan ketika semua ini terjadi
Ku hanya dapat menanti
Sebuah jawaban yang tak pasti
Yang ada dalam hati ini

Yogyakarta, 26 Januari 2013

MIMPI HAYAL

Oleh: Almas-J-Akbar

terdiam merenung tanpa kata
terhias suasana yang sunyi tanpa suara-suara yang menemani
memikirkan segala sesuatu yang ada di skitar dirinya
namun tak ada yang ditanggapi

suara-suara penghias malam pun enggan menemani
kawanan serangga pun tampak menghindari
seakan memang aku sendirian
seakan aku pantas diasingkan

dan aku mencoba untuk merenung
apa yang harus kulakukan untuk kehidupanku
menatap masa depan yang belum terang
yang masih diselimuti bayang-bayang semu

seperti suara ombak yang terhias bayang-bayang matahari
terus dan terus memeberikan kabar tanpa ada henti
tuk menentramkan hati-hati yang bingung
yang telah kehilangan tempat bernaung

semakin jauh kumelangkah semakin ciut terasa
semakin tinggi ku raih semakin rendah kurasa
karena kekosongan yang ada
hanya isi tak berada

mencoba menatap masa depan yang semu
teringin tuk mewujudkan mimpi yang menggantung
usaha-usaha tak teramu
hanya keputus asaan yang mengagung

Jepara, 17 Febuari 2011

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host