Saturday, April 14, 2012

Penerapan Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Dalam dunia perguruan tinggi pengajaran bahasa Indonesia dirasa penting bagi mahasiswa. Setelah melihat realita yang terjadi, dalam penulisan karya ilmiah mahasiswa masih mengalami kesulitan dan kerancuan. Penggunaan EYD maupun kaidah penulisan mahasiswa masih dirasa belum memeuhi criteria untuk dikataka sebagai karya ilmiah yang baik dan benar.
Akan tetapi, sudah tentunya mahasiswa telah mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia dari jenjang sekolah dasar hingga menengah. Dan jika dalam perkuliahan juga masih diberikan materi Bahasa Indonesia terutama bagi mahasiswa non sastra, mereka akan mengalami rasa jenuh dan bosan. Untuk itu, pemberian materi Bahasa Indonesia perlu diberikan dengan cara yang kreatif, menyenangkan, nyaman dan efektif serta effisien yang salah satunnya dapat diterapkan dengan menggunakan metode active learning. Dan dalam penulisan essay ini akan membahas cotoh penerapan Active Learning dalam pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia.
PENALARAN KARANGAN
Pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia dengan materi pokok Penalaran karangan bertujuan agar mahasaiswa dapat mengaktualisasi konsep berpikir ilmiah dalam penulisan karangan dan dapat menghargai penalaran konsep orang lain. Adapun tujuan dari materi penalaran karangan agar mahasiswa mampu:
1.      Menjelaskan hakikat penalaran karangan,
2.      Menjelaskan fungsi penalaran dalam karangan,
3.      Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis penalaran,
4.      Mengaplikasikan penalaran dalam menorganisasikan penalaran,
5.      Menyimpulkan karangan secara tepat,
6.      Menanggapi penggunaan penalaran dalam berbahasa,
7.      Berekspresi dengan kalimat yang logis dan sistematis.
Semua indicator yang telah disebutkan diatas memerlukan contoh dan latihan ekstra dan penuh ketelitian agar mahasiswa mampu mencapainya. Untuk itu dipelukan metode serta setrategi yang kreatif, inovatif dan effektif serta effisien agar dalam menerima materi penalaran karangan, mahasiswa tidak mudah mengalami rasa jenuh dan bosan serta menerima materi secara effektif dan effisien.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran penalaran karangan bagi mahasiswa yang dapat digunakan oleh dosen Bahasa Indonesia adalah ceramah interaktif, diskusi, penugasan, the inquiry method dan information search. Sedagkan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran ini adalah strategi Jigsaw Learning.
Pada awal kegiatan pembelajaran, sebelum memulai pembelajaran, dosen mencoba memberikan refleksi agar mahasiswa siap dan focus untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan refleksi tersebut dapat dilakukan dengan cara memutar video ataupun dengan peregangan otot. Setelah melihat kondisi mahasiswa yang telah siap untuk memulai pembelajaran dan dapat focus, dosen memberikan ceramah interktif yang berisikan materi pealaran karangan. Disini mahasiswa dijadikan sebgai obyek pembelajaran. Dosen mencoba memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing pemahaman mahasiswa akan materi pembelajaran yang disampaikan. Dan kemudian dosen memberikan kesempatan bertanya bagi mahasiswa, sehingga dalam perjalanan caramah interaktif tersebut akan terjadi dialektika antara dosen dan mahasiswa dan mahasiswa ke mahasiswa. Kemudian dosen melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan metode kaji pengalaman (the inquiry method).

Metode kaji pengalaman pengalaman (the inquiry method) diterapkan dengan cara sebagai berikut:
1.        Perwakilan dari mahasiswa diundang ke depan kelas.
2.        Ia diminta mengemukakan pendapatnya mengenai materi penalaran karangan, ia dapat memilih salah satu jenis penalaran karangan yang ada.
3.        Dosen mencoba membantu mahasiswa agar memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat dan menuliskan suatu pargraf yang sesuai dengan penalaran karagan yang dipilih.
4.        Dosen dapat menguraikan penlaran yang digunakan oleh mahasiswa dalam menulis paragraph tersebut dan mengklarifikasi penjelasan yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara bergantian yaitu dapat meminta  tiga atau empat mahasiswa secara bergantian untuk menuliskan pargraf serta menganalisis penalaran yang ada dalam paragraph yang telah dituliskan oleh mahasiswa tersebut.
Kegiatan inti pembelajaran, dilakukan dengan menggunakan metode diskusi dan Tanya jawab dengan strategi jigsaw learning. Dosen membagi kelas menjadi empat kelompok kecil, kemudian setiap kelompok dibagikan artikel dengan muaan yang berbeda-beda. Kemudian kemlompok-kelompok tersebut diminta untuk menganalisis penalaran karangan yang digunakan oleh penulis.
Metode diskusi ini menggunakan strategi pembelajaran jigsaw learning yaitu teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dapat dipelajari dapat disingkat atau “dipotong“ dan di saat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap kali peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan kumpulan yang bertalian atau keahlian.
Prosedur yang dilakukan dari model strategi jigsaw learning yaitu sebagai berikut:
1.      Dosen membentuk kelompok jigsaw learning. Setiap kelompok mempunyai seorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas, wakil dapat diberikan oleh satu mahasiswa ataupun dua mahasiswa. Kelas dibagi menjadi empat kelompok. Dalam mengelompokkan mahasiswa dapat dilakukan dengan cara berhitung dari angka satu sampai empat. Kemudian mahasiswa yang mendapatkan angka satu membuat kelompok dengan temannya yang juga mendapat angka satu, begitu juga selanjutnya sampai mahasiswa yang mendapatkan angka empat. Jika kelas terdiri dari 50 mahasiswa dan dibagi dalam empat kelompok, maka setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 12 orang.
2.      Setelah selesai, membentuk kelompok “jigsaw learning”. Setiap kelompok diberikan artikel degan cangkupan isi yang berbeda-beda. Kelompok-kelompok tersebut diminta untuk berdiskusi dan menganalisis penalaran karangan yang dipakai oleh penulis dalam mengungkapkan daya kreasinya dan keilmuannya dalam artikel tersebut.
3.      Perwakilan dari kelompok-kelompok, diminta untuk menjelaskan hasil yang telah didapatkan dan disimpulkan kepada kelompok-kelompok yang lain. Dan kelompok yang disinggahi oleh perwakilan kelompok tersebut dapat melakukan proses dialektika dan Tanya jawab terhadap wakil tersebut. sehingga dengan diskusi gabungan tersebut dapat menyatukan hasil diskusi kelompok-kelompok sehingga penagkapan yang diterima oleh mahasiswa dapat dilakukan denga lebih merata.
4.      Setelah dirasa cukup mahasiswa dipersilakan untuk mengatur tempat duduk seperti semula.
5.      Dosen memberikan klarifikasi terhadap jalannya diskusi tersebut.
Kegiatan pembelajaran  selanjutnya yaitu dosen bersama mahasiswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan dosen memberikan penguatan terhadap materi yang dianggap penting. Dan kemudian dosen meberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya tentang seputar materi penalaran karangan yang sekiranya dirasa pelum dipahami.
Dari contoh penerapan metode dan strategi active learning diatas, diharapkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, effektif dan effisien. Sehingga mahasiswa tida merasa jenuh dan bosan serta kedepannya mahasiswa dapat menulis karya ilmiah yang baik dan benar sesuai dengan tujuan pemberian materi Bahasa Inonesia di dunia perguruan tinggi. Dan semoga kedepannya mahasiswa mampu untuk terus berkarya dan meningkatkan gairah tulis menulis sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat pendidikan Indonesia dan mampu bersaing dalam kancah internasional di era globalisasi ini tanpa tedeng-tedeng copy paste dan pengakuan hak milik secara illegal yang dilakukan terhadap karya orang lain, atau istilah populernya sering disebut dengan pengklaiman dan plagiasi.                                                     
Daftar Referensi:
1.      L.Silbermen, Melvin. 2011. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media
2.      Widjono Hs. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host