MENUTUPI YANG TERJADI

MENUTUPI YANG TERJADI

Suadah dua kali ini ku rasakan perasaan yang seperti ini. Ku tak tahu harus berbuat apa tuk menghentikannya. Penuh dengan rasa iri terselimuti ketakutan yang memalukan tanpa menunjukan jati diri yang sebenarnya. Walau mulut ini diam mengingkari kata hati tanpa terucap sepatah kata yang penuh keberanian tuk mengungkapakan kejujuran hati nurani.

Yang terjadi akan terus terjadi dan terus mengalir dengan suara riakan dan warna-warni halangan rintangan yang terus mencoba tuk melemahkan tekad perjuangan. Niat awal kan sulit tercapai tanpa tekad dan keinginan yang teguh. Dan banyak faktor yang mendukung untuk hal itu, dan banyak faktor pula yang melemahkan tekad tersebut.

Memang tak dapat dipungkiri lagi bahwa hati kan terus berubah-ubah. Dan itu dapat terjadi dalam hitungan jam, menit, bahkan detik. Terkadang manusia membutuhkan keramaian. Dan terkadang manusia pun membutuhkan keadaan yang sepi, sendirian, jauh dari hiruk pikuk kehidupan yang selalu mengelilinginya.

Dan yang kuherankan adalah, kenapa tubuh ini atau lebih tepatnya diriku ini tidak mampu, bahkan tidak mau memenuhi keinginan hatiku sendiri. Dengan berbagai alasan yang kuanggap konyol dan tidak logis menguatkan rasa malas yang menyelimuti diri ini. Dan apa yang dapat dilakukannya diri ini. Hanya dapat menyesali, memendam dalam-dalam  apa yang seharusnya tidak perlu dipendam yang dapat menciptakan aliran-aliran negativ yang menyelimuti diri. Dia hanya tersenyum memungkiri kata hatinya. Dari luar tak tampak dalam, itulah gambaran yang pas bagi diri ini. Dan hanya tipuan yang menghiasi muka tuk menutupi keadaan yang ada di dalam yang begitu rapuh dan penuh gejolak.

Mungkin kuakan melakukan apa yang kupikirkan adalah yang terbaik, dengan segala pertimbangan dari segala aspek yang berada dalam diri ini.tanpa adanya keluhan akan masa yang akan datang........

                                                                                             21:13 Sleman, 5 Febuari 2010

Posted in: MY STORY