Pendidikan
memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan zaman dalam arus globalisasi
ini dan sebagai pendorong individu dan masyarakat untuk meraih progresivitas
pada setiap aspek kehidupan. Pendidikan merupakan aspek penting dalam proses
transformasi personal dan sosial yang mensyaratkan adanya pemberdayaan
didalamnya.
Akan tetapi,
telah terjadi pergeseran paradigma yang awalnya memandang bahwa lembaga
pendidikan merupakan lembaga sosial, dipandang sebagai suatu lahan bisnis yang
mengindikasikan perlunya perubahan pengelolaan. Perubahan pengelolaan tersebut
harus seirama dengan lajunya perubahan dan tuntutan zaman.
Situasi, kondisi dan tuntutan pada era reformasi ini membawa
konsekuensi kepada lembaga pendidikan untuk berpandangan futuristic dan visioner. Maka lembaga pendidikan perlu mengambil
langkah antisipatif untuk mempersiapkan diri bertahan pada zamannya.
Mempertahankan diri dengan tetap mengacu pada pembenahan total mutu pendidikan
berkaitan erat dengan manajemen pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
Untuk menuju point perubahan pendidikan secara menyeluruh, maka lembaga pendidikan harus memprioritaskan
manajemen pendidikan untuk kelangsungan progam pendidikan sehingga dapat menghasilkan
out-put yang diinginkan. Akan tetapi dalam situasi sekarang masih terdapat institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen
yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih
konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan terkesan
tertinggal dari modernitas.
Jika manajemen pendidikan sudah tersusun
dengan baik dan universal, niscaya
pelayanan sekolah yang buruk, minimnya profesionalisme tenaga pengajar,
sarana-prasarana tidak memadai, pungutan liar, hingga kekerasan dalam
pendidikan tidak akan lagi terdegar.
Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu
proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui
pelaksanaan empat fungsi dasar: planning, organizing, actuating, dan controlling
dalam penggunaan sumber daya organisasi.
a.
Planning
Dalam penyusunan kegiatan lembaga pendidikan, diperlukan data yang cukup dan
valid, pertimbangan dan pemikiran oleh sejumlah orang yang berkaitan dengan hal
yang direncanakan. Oleh karena itu kegiatan perencanaan sebaiknya melibatkan
setiap unsur lembaga pendidikan tersebut dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.
b. b. Organizing
Pengorganisasian
merupakan salah satu aktivitas manajerial yang
juga menentukan berlangsungnya kegiatan kependidikan sebagaimana yang
diharapkan. Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi memiliki berbagai unsur
yang terpadu dalam suatu sistem yang harus terorganisir secara rapih dan tepat,
baik tujuan, personil, manajemen, teknologi, siswa/member, kurikulum, uang,
metode, fasilitas, dan faktor luar seperti masyarakat dan lingkungan sosial
budaya.
c. Actuating
Dalam konteks lembaga pendidikan, kepemimpinan pada gilirannya
bermuara pada pencapaian visi dan misi organisasi atau lembaga pendidikan yang
dilihat dari mutu pembelajaran yang dicapai dengan sungguh-sungguh oleh semua
personil lembaga pendidikan. Di dalam kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijalankan pimpinan
harus dilandasi konsep demokratisasi, spesialisasi tugas, pendelegasian
wewenang, profesionalitas dan integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama
yaitu tujuan organisasi, tujuan individu dan tujuan pemimpinnya.
d. Controling
Pengawasan
atau controlling
adalah suatu
upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan
perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi; untuk membandingkan
prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan itu. Menentukan
apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut serta
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna
tercapainya tujuan sebuah lembaga pendidikan.
0 komentar:
Post a Comment