RESUM BUKU
A. IDENTITAS
BUKU
1.
Judul :Belajar Cepat Tata Bahasa
Arab
2.
Penulis :Ahmad Munawari
3.
Penerbit :Nurma Media Idea
4.
Kota :Yogyakarta
5.
Tanggal
Terbit :Januari 2008
6.
Cetakan ke :XVI
7.
Tebal
buku :ix +90 halaman
B. RESUME
Buku “Belajar Cepat Tata Bahasa Arab” ini disusun
secara sistematis untuk mempelajari tata bahasa arab dengan mudah, praktis dan
efisien. System buku ini diprogramkan 30 pertemuan dengan disertai
contoh-contoh dan latihan-latihan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist.
Buku ini dalam penyampaian materi menggunakan beberapa
metode, yakni:
1.
Metode
induktif, yaitu dengan mengenalkan beberapa komponen-komponen kalimat bahasa
arab, kaidah-kaidah serta macam-macam pola penyusunan.
2.
Metode
deduktif, yaitu dengan memperkenalkan susunan bahasa arab secara keseluruhan
dan kemudian diuraikan jenis dan setatus perkata dalam suatu kalimat.
3.
Metode
kesatuan, yaitu materinya dijadikan satu kesatuan sekaligus yang meliputi nahwu
dan shorof dan dikemas sesuai keperluan.
Awal dari pembahasan buku “Belajar Cepat Tata Bahasa
Arab” ini digambarkan peta konsep ilmu tata bahasa arab secara keseluruhan dan
sistematis dan kemudian dilanjutkan dengan uraian yang dibagi dengan system 30
kali pertemuan sebagaimana berikut ini:
1.
Pertemuan
ke-1 (pengenalan Isim I)
Dalam bab ini dieterangkan tentang Isim ditinjau dari
jenisnya. Isim ialah kata yang menunjukan arti benda (yang dikategorikan isim).
Adapun isim ini dibagi menjadi dua, yakni:
a.
Isim
Mudzakar, isim yang menunjukkan laki-laki.
b.
Isim
Muanas, isim yang menunjukan arti perempuan.
2.
Pertemuan
ke-2 (pengenalan Isim II)
Dalam bab ini diterangkan tentang isim ditinjau dari
bilangannya yang terbagi menjadi tiga, yakni:
a.
Isim
Mufrod, menunjukkan arti tuggal.
b.
Isim
musanna/tasniyah, menunjukkan arti ganda.
c.
Isim
Jamak, menunjukkan arti jamak. Isim ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1)
Jamak
Mudzakar Salim, menunjukkan arti laki-laki jamak.
2)
Jamak
Muannas Salim, menunjukkan arti perempuan banyak.
3)
Jamak
Taksir, menunjukkan arti laki-laki atau perempuan jamak (rumusnya berdasarkan
sima’i).
3.
Pertemuan
ke-3 dan 4 (Pengenalan Fi’il I)
Bab ini diterangkan tentang fi’il ditinjau dari segi
waktunya yang dibagi menjadi:
a.
Fi’il
Madhi, kata kerja yang menunjukkan waktu lampau.
b.
Fi’il
Mudhorik, kata kerja yang menunjukan arti sedang.
c.
Fi’il
Amr, kata kerja yang menunjukkan arti perintah.
Fi’il-fi’il diatas dalam buku ini deiterangkan dengan
wazan dan mauzunnya serta dhomirnya.
4.
Pertemuan
ke-5
Bab ini diterangkan tentang Huruf, yaitu kata bahasa
arab yang tidak dapat berdiri sendiri. Huruf ini secara garis besarnya dapat
dibagi menjadi tiga, yakni: huruf yang masuk dalam ism, huruf yang masuk dalam
fi’il, dan huruf yang masuk pada isim dan fi’il.
5.
Pertemuan
ke-6 dan 7
Dalam bab ini diterangkan bahwa kata-kata dalam bahasa
arab yang telah tersusun dalam pola kalimah, maka masing-masing kata memiliki
status (Mabni atau Mu’rob) dan tanda status. Bab ini diterangkan secara
sistematis melalui peta konsep.
6.
Pertemuan
ke-8
Bab ini menerangkan tentang jumlah Ismiyah, jumlah
fi’liyah dan syibhul jumlah.
a.
Jumlah
ismiyah yaitu jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.
b.
Jumlah
fi’liyah, jumlah yang terdiri dari fi’il dan fa’il.
c.
Syibhul
jumlah, jumlah yang menempati mahal rofa’ yang menjelaskan mubtada’.
7.
Pertemuan
ke-9
Bab ini diterangkan tentang mafail yang anggotanya
sebagimana berikut;
a.
Maf’ul
bihi, isim mansub yang menunjukkan obyek.
b.
Maf’ul
mutlak, isim masdar mansub yang disebutkan setelah fi’ilnya untuk menguatkan.
c.
Maf’ul
li Ajlihi, masdar mansub yang menerangkan sebabnya fi’il.
d.
Maf’ul
ma’ah, isim mansub yang disebutkan setelah wawu ma’iyah.
e.
Maf’ul
fiihi, isim yang disebutkan untuk menerangkan waktu atau tempat.
8.
Pertemuan
ke-10
Bab ini menerangkan tentang dhomir. Adapun dhomir
secara garis besarnya dibagi menjadi tiga, yakni:
a.
Dhomir
munfasil (terpisah).
b.
Dhomir
muttashil (bersambung).
c.
Dhomir
mustatir (tersembunyi).
9.
Pertemuan
ke-11
Bab ini diterangkan tentang naibul fail. Yakni
diterangkan cara merubah kalimat aktif menjadi pasif.
10.
Pertemuan
ke-12 dan 13
Bab ini diterangkan tentang inna wa akhwatuha dan kana
wa akhwatuha. Setiap anggota kata masing-masing memiliki fungsi dan arti yang
berbeda-beda. Adapun inna wa akhwatuha menasobkan isim dan merofa’kan khobar,
sedangkan kana wa akhwatuha merofakkan isim dan menasobkan khobarnya.
11.
Pertemuan
ke-14
Bab ini diterangkan tentang bina’ dan I’rob fi’il
mudhori’ baik yang berupa marfu’, mansub dan majzum.
12.
Pertemuan
ke-15 dan 16
Bab ini diterangkan tentang perubahan fi’il mujarrod
menjadi mazid dan sebagian fungsinya yang disertai dengan contoh-contohnya.
13.
Pertemuan
ke-17
Bab ini diterangkan tentang na’at man’ut dan idhofah.
Kalimat na’at man’ut yakni kalimat yang terdiri dari sifat dan isim yang
disifatinya. Sedangkan kalimat idhofah yakni penyandaran suatu kata terhadap
kata yang lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.
14.
Pertemuan
ke-18 dan 19
Bab ini diterangkan tentang isim ditinjau dari
istilahnya. Terdiri dari dua anggota, yakni isim jamid dan isim musytaq. Disini
menguraikan tentang anggota kedua isim tersebut dengan contoh perubahan dan
pengaplikasiaannya.
15.
Pertemuan
ke-20
Bab ini diterangkan tentang Hal dengan
syarta-syaratnya. Hal ini terbagi menjadi hal mufrod, yakni isim mansub yang
disebutkan untuk menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul bihi dan hal jumlah,
yakni jumlah yang disebutkan untuk menjelaskan keadaan fail atau maful bihi.
Hal ini menempati posisi nashob.
16.
Pertemuan
ke-21
Bab ini menerangkan tentang tamyiz, yakni kalimat yang
disebutkan untuk menerangkan kalimat mumayas yang berupa kalimat yang belum
jelas atau jumlah yang belum jelas.
17.
Pertemuan
ke-22
Bab ini menerangkan tentang harfu nida’ (kata
panggilan).
18.
Pertemuan
ke-23
Bab ini menerangkan tenta istisna’ (pengecualian),
yakni mengecualikan sesuatu dengan menggunakan huruf istisna’. Adapun anggota huruf istisna’
yaitu:
19.
Pertemuan
ke-24
Bab ini menerangkan tentang isim isyaroh dan isim
maushul. Adapun contohnya sebagaimana berikut:
20.
Pertemuan
ke-25
Pada bab ini diterangkan tentang
pola bersyarat (Syart). Keterangannya sebagaimana berikut:
a.
Adat
syarat yang menjazemkan dua fi’il mudhori’,
b.
Adat
syarat yang tidak menjazmkan,
c.
Jawab
syarat yang berupa fa’ apabila jawab syarat berupa; jumlah ismiyah, fi’il
tholabi, fi’il jamid.
21.
Pertemuan
ke-26
Bab ini diterangkan tentang badal (kata ganti). Adapun
macam-macamnya berupa:
a.
Badal
kul min kul.
b.
Badal
ba’dh min kul.
c.
Badal
mabayin.
Dan dalam bab ini juga diterangkan tentang taukid (penguat).
22.
Pertemuan
ke-27
Bab ini menerangkan tentang:
a.
Jumlah yang mempunyai kedudukan dalam I’rob.
b.
Jumlah
yang tidak memiliki kedudukan dalam I’rob.
23.
Pertemuan
ke-28
Bab ini menerangkan tentang I’lal, yakni suatu proses
untuk menguraikan asal usul kata atau kalimah selain bina’ shohih yang
diterangkan secara sederhana.
24.
Pertemuan
ke-29
Dalam bab ini mengenalkan tentang I’rob yang
menerangkan cara dan mengidentifikasi (mengi’rob) kata-perkata yang
berkedudukan dalam suatu jumlah.
25.
Pertemuan
ke-30
Dalam bab ini penulis berupaya untuk mengevaluasi
hasil belajar dengan menyuguhkan berbagai soal-soal latihan yang mencangkup
dari awal pertemuan hingga akhir pertemuan.
C. PENILAIAN
Buku ini dirancang siecara sistematis dan ringkas
sehingga lebih memudahkan bagi pemula untuk mempelajari bahasa arab. Buku ini
juga lebih memudahkan dengan menggunakan contoh-contoh yang berasal dari
Al-Qur’an dan Hadist sehingga selain mempelajari tata bahasa arab, juga akan
menambah wawasan untuk mekmanai ayat Al-Qur’an dan Hadist seta lebih memahami
kandungan isinya. Dengan evaluasi dari bab perbab/ pertemuan pertemuan lebih
meningkatkan daya tangkap dan pemahaman dan juga akan dievaluasi pada akhir
pertemuan yang menjadi indicator tingkat pemahaman.
Dalam mempelajari bahasa tentunya tida dapat dilakukan
secara singkat dan instan. Perlu adanya proses pembiasaan dan proses dengan
waktu yag tidak sedikit sebagaimana kata pepatah, Language is Habit (bahasa adalah kebiasaan). Oleh karena itu untuk
mempelajari bahasa arab tidaklah cukup hanya dengan mempelajari melalui buku
ini, melainkan juga membutuhkan referensi yang lain disertai dengan guru
pembimbing yang dapat mengarahkan dan menjelaskan. Buku ini hanya membantu
untuk memudahkan dalam mempelajari bahasa arab.
Oleh: Almas J Akbar
0 komentar:
Post a Comment