Oleh: Almas J Akbar
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah

Hidup dalam berkelompok tidaklah mudah. Dan untuk
menciptakan keadaan yang harmonis, keteraturan hidup harus dijaga. Selain itu
juga berbagai tuntutan kehidupan dan masalah selalu berubah dan berkembang
dalam kehidupan manusia. Dan disinilah peran seorang pemimpin sangat diperlukan
untuk mengatur suatu tatanan dan mengelolanya.
Dari pemaparan diatas, banyak studi dan penelitian yang
dilakukan orang mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana
telah memberikan berbagai definisi mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan
menonjolkan satu atau bebarap aspek tertentu sesuai
dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah hakikat kepemimpinan ?
2.
Bagaimanakah
teori kepemimpinan?
BAB
II
PE
MBAHASAN
A. Hakikat
Kepemimpinan
Definisi
tentang kepemimpinan ini sangat bervariasi. Definisi kepemimpinan secara luas
meliputi proses nenpebgaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Dan kepemimpinan terkadang juga dipahami sebagai
kekuatan untuk menggerakkan dan memengaruhi orang. Kepemimpinan merupakan
sebuah alat, sarana atau proses membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu
secara sukarela.[1]
Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
pap yang diinginkan pihak lainnya.”The
art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience,
confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – (Field Manual
22-100).
Beberapa ahli
berpandapat tentang kepemimpinan yang diantaranya :
1. Drs. H. Malayu
S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam
mencapai tujuan.
2. Robert
Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
3. Prof. Maccoby, Pemimpin
pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah
orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari
berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak
ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
4.
Lao Tzu, Pemimpin yang
baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya
mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
5. Davis and Filley,
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
6. Pancasila, Pemimpin
harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing
asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila
adalah :
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin
harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan
ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin
harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang
yang dibimbingnya.
c. Tut Wuri Handayani : Pemimpin
harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan
sanggup bertanggung jawab.
Dari pengertian-pengertian kepemimpinan diatas dapat di
ambil kesimpulan bahwa hakikat kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.
Proses
mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
2.
Seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.
Kemampuan
untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.
Melibatkan
tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi sangat penting
bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a.
Fungsi
administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
b.
Fungsi
sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing,
commanding, controling, dsb.
B. Teori-Teori
Kepemimpinan
Kegiatan
manusia takkan terlepas dengan
kebutuhan akan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan
upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin
baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk
mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori
tentang kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu
seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan
latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan
pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori
kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan.
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan
selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada
beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a.
Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta
didorong oleh kemauan sendiri.
b.
Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia
memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Adapun teori teori kepemimpianan akan dipaparkan
sebagaimana berikut:
1.
Teori Sifat
Teori ini mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental,
kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini
menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin dan mendasarkannya
pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugrahkan
beberapa ciri yang tidak diperoleh oleh orang lain.[2]
Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan kepemimpinan dikarenakan kemampuan luar
biasa dari seorang pemimpin.
a.
Intelegensia
Ralph Stogdill (1992) mengemukakan bahwa para pemimpin lebih pintar
daripada pengikutnya. Dan perbedaan intelegensia yang terlalu ekstrem dapat
menimbulkan suatu gangguan.
b.
Kepribadian
Sifat kepribadian seperti kesiagaan, keaslian, integritas pribadi dan
percaya diri diasosiasikan dengan kepemimpinan yang efektif.
c.
Karakteristik
Fisik
Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan karakteristik
fisik seperti usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan memberikan
hasil-hasil yang bertolak belakang.
d. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
e. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang
pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
f. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga
para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
2.
Teori Kepribadian perilaku
a.
Studi dari
University Michigan
Telaah yang dilakukan oleh Unversitas Michigan tentang kepemimpinan dengan
melokasikan karakteristik perilaku kepemimpinan yang dikaitkan dengan tingkat
keefektifian kinerja. Melalui penelitian mengidentifikasikan dua gaya
kepemimpinan yang berbeda, yaitu:
1)
Pemimpin
yang Job-Centered
Pemimpin berorientasi pada tugas dan menerapkan pengawasan yang tegas
dengan prosedur yang telah ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan kekuatan
paksaan, imbalan dan hukuman untuk mempengaruhi sifat-sifat dan prestasi
pengikutnya.
2)
Pemimpin
yang berpusat pada bawahan
Mendelekasikan pengambilan keputusan pada bawahan dan membantu pengikutnya
dalam memuaskan kebutuhannya dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.
Pemimpin yang berpusat pada karyawan memiliki perhatian akan kemajuan,
pertumbuhan dan prestasi pribadi pengikutnya.
b.
Studi dari ohio
State University
Program penelitian di Ohio State University menghasilkan dua perkembangan
teori dua factor dari kepemimpinan yaitu:
1)
Membentuk
struktur
Melibatkan perilaku di mana pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan
hubungan-hubungan di dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran
komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar.
Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur tinggi akan
berorientasi pada tujuan dan hasil.
2)
Konsiderasi
Melibatkan perilaku menunjukan persahabatan, saling percaya, menghargai,
kehangatan, dan komunikasi antara pemimpin dan pengikunya. Pemimpin dengan
konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan
partisipasi.
3.
Teori kepemimpinan Situasional
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu.
Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostic
dalam perilaku manusia.[3]
4.
Pendekatan Terbaru dalam Kepemimpinan
Menutup tinjauan mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan
pendekatan lebih baru terhadap persoalan:
a.
Teori
Atribusi kepemimpinan
Teori ini mengutarakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang
dibuat oleh orang mengenai individu-individu lain.
b.
Teori
Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan perpanjangan dari teori atributsi yang mengemukakan
bahwa para pengikut membuat atribusi (penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan
yang luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Pemimpin-pemimpin kharismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Memiliki
visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
2)
Mengomunikasikan
visi tersebut dengan efektif
3)
Mendemonstrasikan
konsistensi dan focus.
4)
Mengetahui
kekuatan-kekuatan sendiri
c.
Kepemimpinan
transaksional lawan transformasional
1)
Pemimpin
transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah
tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
2)
Pemimpin
transformasional, pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang diindividualkan, dan yang memiliki charisma.
5.
Dasar Konseptual Kepemimpinan Perspektif Islam
Selain teori-teori di atas, Islam juga menawarkan konsep mengenai
kepemimpinan. Untuk memahami konsep tersebut dilakukan melalui beberapa
pendekatan, yakni:
a.
Pendekatan
Formatif
Dasar konseptual kepemimpinan Islam secara normative besumberkan pada
Al-Quran dan Hadist yang terbagi atas empat prinsip pokok, yaitu:
1)
Prinsip
tanggung tanggung jawab dalam organisasi
Sudah digariskan didalam Islam bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan
untuk kepemimpinnannya tersebut dimaintai pertanggung jawaban. Tanggung jawab
merupakan subtansi utama yang harus dipahami terlebih dahulu oleh seorang calon
pemimpin agar amanah yang diberikan kepadanya tidak sia-sia.
2)
Prinsip
etika tauhid
Kepemimpinan dalam Islam dikembangkan atas prinsip-prinsip tauhid.
Sebagaimana firman Allah pada QS Ali Imron: 118.
3)
Prinsip
keadilan
Untuk menjaga keseimbangan kepentinga, maka asas keadilan harus benar-benar
dijaga agar tidak muncul stigma-stigma ketidak adilan sebagaimana firman Allah
dalam QS. Shod: 26.
4)
Prinsip
kesederhanaan
Rosulullah menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus melayani dan tidak
meminta untuk dilayani, sebagaimana sabda Rosulullah “Pemimpin Suatu kaum adalah pelayan mereka”(HR. Abu Na’im)
b.
Pendekatan
Historis
Al-Quran begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa lalu sebagai pelajaran
dan bahan perenungan bagi umat yang akan
datang. Dengan pendekatan historis ini diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin
Islam yang memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh, fatonah dll sebagai syarat
keberhasilannya dalam memimpin.[4]
c.
Pendekatan
Teoritik
Ideology Islam adalah ideology yang terbuka. Hal ini mengandung arti walau
dasar-dasar konseptual yang ada didalam bangunan ideology Islam sendiri sudah
sempurna, namun Islam tidak menutup kemungkinan untuk mengomunikasikan ide-ide
dan pemikiran dari luar Islam selama pemikiran tersebut tidak bertentangan
dengan Al-Quran dan Hadist.
Dapat dikemukakan di sini bahwa
bila seseorang menaruh respek pada seorang pemimpin, dia tidak berpikir tentang
atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang diperbuatnya sehingga dia mampu
mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Dan kepemimpinan yang baik adalah
karakter yang baik dan pelayanan tanpa pamrih kepada organisasi. Di mata
anggotanya kepemimpinan adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang membuat
tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para
anggota. Seorang pemimpin yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan
dan karakter), apa yang diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan
apa yang dilakukannya (melaksanakan, memotivasi, member arah)[5]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Hakikat kepemimpinan adalah sebagaimana berikut:
1.
Proses
mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
2.
Seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
penghormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
3.
Kemampuan
untuk mempengaruhi, member inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4.
Melibatkan
tiga hal, yakni pemimpin, pengikut dan situasi tertentu
Adapun Teori-teori
kepemimpinan sebagaimana berikut:
1.
Teori
sifat
a.
Itelegensi
b.
Kepribadian
c.
Karakteristik
fisik
2.
Teori
kepribadian perilaku
a.
Pemimpin
yang Job-Centered
b.
Pemimpin
yang berpusat pada bawahan
c.
Membentuk
struktur
d.
konsiderasi
3.
Teori
kepemimpinan situasional
4.
Pendekatan
teori baru
a.
Teori
atribusi kepemimpinan
b.
Teori
kepemimpinan kharismatik
c.
Kepemimpinan
transaksional dan transformasional
5.
Dasar
konseptual kepemimpinan perspektif Islam
Dan bila seseorang menaruh respek pada seorang
pemimpin, dia tidak berpikir tentang atribut-atributnya. Dia mengamati apa yang
diperbuatnya sehingga dia mampu mengetahui siapa sebenarnya pemimpin itu. Di
mata anggotanya kepemimpinan adalah segala hal yang dilakukan pemimpin yang
membuat tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para
anggota. Seorang pemimpin yang baik memusatkan diri pada apakah dia (keyakinan
dan karakter), apa yang diketahuinya (pekerjaan, tugas, dan sifat manusia) dan apa yang
dilakukannya (melaksanakan, memotivasi, member arah)
DAFTAR
PUSTAKA
Kartini
Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 1998.
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Supardo, Susilo. 2006. Kepemimpinan Dasar-dasar dan Pengembangannya. Andi: Yogyakarta
Veithsal dan Deddy. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta
0 komentar:
Post a Comment